Have u ever meet your soulmate?
Is there any soulmate in the world?
Kadang dua pertanyaan itu muncul di otakku, yang kemudian menggiring untuk memunculkan pertanyaan berikutnya, kayak apa sih ciri-ciri soulmate itu?
Soulmate alias belahan jiwa, kalau diartikan secara harfiah berarti jiwa lain belahan jiwa kita, yang tercipta untuk menjadi pasangan jiwa kita, pelengkap, penggenab. Seperti adam dan hawa, romeo dan juliet, samson dan delilah, jack dan rose, sinta dan jojo, dan seterusnya dan sebagainya. hehe..
Selebihnya, aku gak ngerti.. atau setidaknya tidak benar-benar mengerti..
Kadang aku kira soulmate itu adalah orang yang sangat kita cintai hingga rasanya tidak bisa kalo tidak menghabiskan hidup kita bersamanya. Atau kadang rasanya soulmate itu adalah orang yang bisa membuat kita tertarik dengan segala pesonanya dan "can't take our eyes out of him/her" atau "he/she just into you".
Tapi gimana kalau kamu merasa pernah bertemu dengan tidak hanya satu soulmate? Bagaimana kalau itu ada dua, tiga, atau bahkan lebih? Apakah belahan jiwa kita memang terbagi menjadi banyak bagian?
Aku pernah beberapa kali pacaran, dan tiap kali pacaran aku (sebenernya pengennya) selalu serius. Tapi kadang ditengah jalan kita menemukan bahwa orang yang telah berhasil mencuri hati kita itu mengembalikan lagi hati kita, atau membiarkannya begitu saja sampe mau ga mau kita ambil lagi (biasanya sih setelah patah), atau memperlakukan hati kita tidak sesuai sehingga hati kita kurang bahagia.
Salah satu contohnya adalah pacarku jaman sma. Dia cowok yang pintar, baik, dan mempesonaku dengan karismanya, cara dia tertawa, dan caranya melihatku.Aku bahkan hampir selalu deg-degan tiap kali gak sengaja ketemu dia diluar kelas. Apalagi dulu waktu jalan-jalan berdua dan kita bergandengan tangan disepanjang jalan, atau disepanjang malam didalam bis wisata yang mengatar kami pulang, rasanya dag dig dug terus tanpa henti. Aku juga bisa membayangkan jika seandainya dia jadi suamiku. Tapi entah kenapa aku selalu tau bahwa dia bukan soulmateku. Dan entah ini bukti atau pembenaranku sendiri, sekarang dia sudah menikah dan punya seorang anak yang lucu.
Aku, sampai detik ini sudah dua kali menemukan orang yang membuat hatiku bilang "mungkin ini dia soulmateku". Yang pertama, dia cowok yang sudah aku kenal sejak kecil, ketemu lagi di bangku SMA dan yang kedua, cowok yang baru aku kenal kurang lebih sebulan.
(Yang kukira) Soulmate pertama, dia cowo yang pintar, cerdas (sering memukauku dengan kecerdasannya), baik, keluarganya juga baik, jago musik, sedikit nakal, dan yang terpenting dia dengan sangat sukses mencuri hatiku habis-habisan di awal hubungan kami dan bisa membuatku merasa super duper spesial. Ibarat game tuh modal awalnya bisa langsung gede karena dia serangannya combo gak putus-putus, semua bonus dipake, bikin muncul bonus-bonus baru, jadi dia bisa memimpin jauh didepan. Tapi kedepannya, energi itu mulai habis. Karena mulai habis, lebih rentan terhadap serangan. Aku rasa dia capek.. dan gak siap dengan begitu kompleksnya perasaan yang kami punya.
(Yang kukira) Soulmate kedua, dia.. dari awal sudah punya prinsip-prinsip yang sama sama aku, dia juga pintar, a very positif person, have faith to him self dan mempesonaku dengan jiwa dan kepribadiannya. Dia tipe cowok yang sudah belajar menjadi cowok sejati, punya pemikiran yang dalam, dan one of a gentlemen in the world (hati-hati sama pujianku ya.. hehehe).
Kehadirannya di hidupku awalnya begitu tiba-tiba, tapi bukan cinta pada pandangan pertama. Kalau kata orang-orang tuh dia adalah sang "cobaan", mungkin emang gitu, tapi bagiku dia cobaan yang sangat indah dan sangat menyenangkan. (sampai sejauh ini, sudah tau belum kalo dia topik utama dalam bahasan kali ini? hehehe)
Dia datang ke hatiku dengan lembut.. tapi langsung mengena.. cepat.. tapi tenang dan menyebar luas langsung ke seluruh aspeknya.. (lebay). Awalnya aku cuma suka memandangnya, melihat gerakan-gerakannya yang aneh saat menari, ngeliat dia ketawa, dan lama-lama pengen liat dia terus aja.. hehehe.. kalo ga ada dicariin, kalo ada dicuri diam-diam fotonya, kalo bisa dideketin ya dideketin deh. Rasanya pengen dia tau keberadaanku, tapi memandangnya diam-diam pun ga masalah, karna ya cuma itu kebutuhanku atas dia saat itu.. he just tickeling my heart.. an adictive one :p
It just happened in a few days, dan aku terbawa. Kayaknya gara2 dance bareng dengan musik yang berbeda itu deh.. ahaha atau gara-gara sebelumnya dia minta foto bareng aku (tapi waktu itu aku kira dia juga minta ama yang lain-lain, jadi aku ke GR annya cuma dikit). Ya.. oke, sebelumnya aku udah sempet berbagi obrolan sama dia.. dan he is good and he is not an empty bottle (means: ga bikin aku ilfil).
Kayaknya awalnya gara2 waktu kegiatan bareng temen2, dia kayak merhatiin, kayak enggak, kayak merhatiin, kayak enggak... Trus aku jadi "kalap" dan mikir "bodo amat ah.. aku mau merhatiin dia pokoknya! Aku mau menikmati perasaan ini." :p. Yang kedua waktu acaranya diadain.. entah bagaimana ada kekuatan magis (>.<) yang bikin aku duduk dibelakang dan eng ing eng.. dia duduk dibelakangku, ngobrol lagi deh.. tukeran foto, dan aku ngeliat tindakan sedikit posesifnya buatku saat itu pas dia ngelarang cowok sebelahku buat kenalan (entah bener entah enggak sebodo amat dah :D) trus the awkward dancenya.. haha. Dan yang ketiga.. pas aku pengen ngomong ke dia di akhir waktu kami dan ga bisa ngomong apa2, dan waktu jabatan tangan terakhirnya.. Dan aku berniat melupaknnya...., meski cuman nomernya yang secara sengaja kusimpan :)
Dan malam itu juga dia sms aku.. Malam itu juga banyak hal yang terungkap.. Malam itu juga aku tau bahwa dia mungkin soulmateku...
Aku dulu selalu ngebayangin, bahwa menemukan soulmate itu tidak susah, begitu kalian bertemu, begitu juga kalian tau bahwa kalian diciptakan untuk satu sama lain.
Tapi sekarang aku mulai memikirkan lagi pendapatku itu. Tidak semudah itu ternyata. Ya, aku pernah begitu bertemu seseorang yang aku merasa dialah soulmateku, tapi kan belum tentu dengan dia, atau kalo dia juga merasakan hal yang sama, belum tentu juga kedepannya masih akan terus sama dan cocok.
Sama dia ini, entah ya.. rasanya aku menemukan orang yang sejenis denganku, bisa mengerti aku, bisa memperlakukanku dengan "benar" tanpa aku harus bersusah payah untuk mengutarakan keinginanku. Tapi kita juga bukan orang yang "sama" hingga aku bisa dengan mudah menebak pikirannya dan lalu akan kehilangan exitment ku ke dia. Just like one in the million guy for me. That mean he is special.
Kalo memikirkan hal itu, aku jadi tau bahwa aku telah beruntung. Meski belum tentu aku bisa memilikinya sampai akhir hayat, meski dia belum tentu merasakan hal yang sama denganku, bagiku itu cukup, cukup karna aku pernah dicintainya, dilimpahi kasih sayangnya, dan dia pun menerima semua perasaanku apa adanya. Ya, aku beruntung telah mengenalnya.. beruntung pernah dimiliki dan memiliki perasaan itu. :)
Satu hal yang aku yakin.. misalpun kita bertemu lebih awal.. walaupun dia sedang memiliki seseorang (dia bilang belum tentu akan sama jadinya), kita pasti akan tetap tertarik satu sama lain.. yang membedakan hanya tindak lanjutnya aja :) hehehe.. Tetap akan terjebak.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment